Sunday, June 18, 2006

Anita Roddick - CSR in Business Model


Anda ingin tahu berapa biaya total dari perang Iraq? Bukalah http://anitaroddick.com Di sana anda dapat menemukan jumlah biaya dari perang Iraq yang dihitung tiap detiknya. Gambar yang saya ambil ini ialah hasil perhitungan dari tanggal 27 Februari 2006 jam 21.23. Di website ini pun anda dapat menemukan kampanye-kampanye sosial teraktual dari Anita Roddick seperti “Free the Angola 3! ” yang merupakan kampanye untuk membebaskan 2 orang tahanan Black Panther, Herman Wallace dan Albert Woodfox, yang dipenjara di penjara sunyi Angola, Lousiana, US selama 34 tahun. Cerita selengkapnya dapat anda baca di sini.



Itulah sekilas dari sekian banyak kampanye sosial dari seorang Anita Roddick, founder dan CEO dari The Body Shop, jaringan toko kosmetik terbesar di dunia.




The Body Shop sendiri memiliki nilai – nilai perusahaan yang bersifat sosial seperti “Against Animal Testing”, “Support Community Trade ”, “ Defend Human Rights”, “Activate Self Esteem”, dan “Save Our Planet”. Nilai – nilai bukan hanya dipajang dan dipamerkan oleh The Body Shop namun juga dipraktekan dalam tindakan - tindakan nyata seperti nilai “Against Animal Testing” diaplikasikan dengan meminta setiap supplier The Body Shop untuk menandatangani surat perjanjian bahwa produk yang dimasukan bebas dari penggunaan hewan percobaan; nilai “Support Community Trade ” dengan lebih memilih komunitas daripada perusahaan besar untuk mensupply produk-produknya.


Siapakah Anita Roddick?

Anita Roddick dilahirkan tahun 1942 di Littlehampton, Inggris. Dia ialah anak dari pasangan imigran asal Italia yang menetap di sebuah kota kecil dekat pantai di Inggris.

Dia pernah bekerja sebagai guru Bahasa Inggris dan sejarah. Dan pernah juga bekerja di departemen hak wanita dari International Labor Organization (ILO) yang berbasis di Geneva, Swiss. Bahkan dia pernah menjadi pemilik dan manager dari sebuah restoran dan hotel di Littlehampton.


Anita Roddick memluai The Body Shop pada tahun 1976. Pada saat itu ia hanya menginginkan untuk memperoleh kehidupan yang layak bagi dirinya dan kedua putrinya selama suaminya berada di Amerika. Dia memulainya tanpa suatu latihan ataupun pengalaman dan tanpa ada seorangpun berbicara tentang entrepreneurship. Dari menjalankan toko pertamanya itu, ia belajar bahwa bisnis bukanlah ilmu finansial tapi sebuah perdagangan : jual dan beli. Suatu tentang membuat produk dan layanan menjadi baik sehingga orang bersedia membayarnya. Saat ini, setelah 30 tahun, The Body Shop telah memiliki 2.045 toko yang melayani lebih dari 77 juta pelanggan pada 51 pasar yang berbeda dengan 25 bahasa yang berbeda dan melewati 12 zona waktu.


Hal yang menginspirasikan kehadiran The Body Shop bukan hanya keperluan ekonomi. Awal perjalanannya telah memberikan banyak pengalaman. Ia menghabiskan waktunya di komunitas pertanian dan perikanan dengan orang-orang pre-industrial . Juga pengalaman bersama ibunya semasa perang dunia kedua yang mempertanyakan hal-hal yang konvensional seperti “Mengapa harus membuang sebuah container jika kita bisa menggunakannya lagi?” dan “Mengapa membeli lebih daripada yang dapat kita gunakan?” Pada saat itu mereka menggunakan ulang, mengisi ulang dan mendaur ulang semua yang bisa. Dasar dari aktivitas lingkungan The Body Shop lahir dari ide-ide seperti ini.


Anita membuka toko keduanya berselang 6 bulan, di mana ketika itu suaminya baru saja kembali ke Inggris dari Amerika. Suaminya itu dating dengan ide untuk “self-financing” lebih banyak toko-toko baru, di mana meningkatkan pertumbuhan dari jaringan franchise The Body Shop ke seluruh dunia. Perusahaan tersebut go public pada tahun 1984. Dan sejak itu, Anita menerima berbagai bentuk penghargaan.


Bisnis memiliki kekuatan untuk melakukan hal yang baik. Oleh karena keyakinan Anita itulah, statement misi dari The Body Shop dibuka dengan komitmen, “ Untuk mendedikasikan bisnis kami kepada perubahan sosial dan lingkungan.” The Body Shop menggunakan toko-toko miliknya dan produk-produk miliknya untuk membantu mengkomunikasikan Hak Asasi Manusia dan masalah - masalah lingkungan. Profit bukanlah tujuan utama dia mendirikan perusahaan. Bagi Anita, profit hanyalah akibat dari praktik bisnis The Body Shop.


Anita di salah satu kampanyenya selalu mengatakan, “Untuk tampil cantik, Anda tidak perlu langsing.” Padahal saat itu bahkan hingga kini, perusahaan yang memproduksi alat-alat kecantikan selalu memasang model yang langsing untuk iklannya. Kampanye yang disertai tindakan nyata inilah yang akhirnya membuat orang - orang tidak hanya membeli produk namun juga memperbincangkan The Body Shop. Sosok Anita yang sering memperoleh penghargaan baik lokal, regional ataupun internasional secara tidak langsung mengangkat pula nama The Body Shop ke seluruh dunia.


Usianya kini menginjak 63 tahun. Meskipun kini Anita tidak lagi duduk sebagai eksekutif, ia tetap menyediakan waktu untuk bisnis The Body Shop. Dia menghasilkan produk baru selama perjalanan keluar negri, bekerja sebagai bagian dari tim kreatif. Dan ia secara teratur bertanya kepada dirinya : bagaimana ia dapat membawa nilai-nilai ke suatu industri yang jelas-jelas tidak memiliki nilai? Cara satu-satunya yang dapat ia lakukan ialah, mungkin membawa kembali ide untuk inisiatif berdagang dengan komunitas Negara dunia ketiga, atau mencari inspirais baru untuk komitmen perusahaan yang baru seperti perjalanannya ke Glasgow menghasilkan kerjasama denga SoapWorks, sebuah pabrik lokal yang memproduksi sabun The Body Shop.

Monday, June 12, 2006

Seminar Break & Discern The Da Vinci Code

Tanggal : Selasa, 13 Juni 2006
Jam : Pk. 18.00 WIB
Tempat : Harco Elektronik, Kompleks Agung Sedayu
Blok C7, Mangga Dua
Ticket : Free

Pembicara : Pdm. Andry Sugandi, M.Th(Cand.)*

Informasi : (021) 6128595

*Pembicara ialah hamba Tuhan muda yang sedang
mengambil S2 Theology di Australia dan
menggembalakan jemaat anak2 muda di Australia.