Sunday, January 31, 2010

Kampanye Social Media : Wafelatos on Facebook

Social Media Wafelatos
“Update status kamu dengan tag fanpage Wafelatos di status kamu (dengan cara menambahkan @Wafelatos) sesering mungkin selama periode contest ini berlangsung (10 Januari 2010 sampai 31 Maret 2010)“

“Pemenang utama akan dinilai dari seringnya update status dengan menggunakan kata @Wafelatos sampai dengan akhir periode kontes.”


Sudah siapkah anda melihat halaman status updates Facebook anda tiba-tiba penuh dengan kalimat pujian manis dari teman anda untuk Wafelatos pada hampir setiap jam?

Apa yang akan segera anda lakukan : Segera membeli Wafelatos dari minimarket terdekat atau meremove/menghide teman anda yang mengupdate status hampir tiap jam tersebut?

Keunggulan kampanye marketing social media dibandingkan kampanye marketing tradisional terletak pada kemampuannya untuk berdialog secara terbuka antara merk dengan pelanggannya dan bukan untuk memborbardir pesan seperti yang dilakukan pada iklan-iklan di media massa

Sunday, January 24, 2010

Aktivitas Social Media Starbucks Indonesia


Memanfaatkan tren social media untuk kepentingan marketing sebuah bisnis tidak cukup hanya dengan memiliki account di Facebook atau Twitter kemudian memasang iklan yang intens agar banyak yang join / follow di fans page atau Twitter anda. Aktivitas yang berada di dalam account social media anda merupakan hal yang tidak kalah pentingnya.

Starbucks Indonesia sedikitnya aktif di 2 social media paling populer di dunia. Mereka memiliki 270,867 fans di Facebook dan 5,546 follower di Twitter hingga saat tulisan ini diturunkan dan akan terus bertambah setiap harinya.

Mengangani merk terkenal memang banyak memberikan kemudahan dalam membangun list di fans page Facebook atau follower Twitter. Namun hal tersebut tampaknya tidak membuat marketer di Starbucks Indonesia menjadi tumpul. Sebaliknya mereka sangat kreatif dalam melaunching strategi-strategi marketing via social media yang meskipun gratis namun efektif bila direncanakan dan dieksekusi dengan baik.

Pada tanggal 20 Januari 2010, Starbucks Indonesia mengumumkan melalui social media mereka, Facebook dan Twitter mereka mengenai kampanye hari bumi mereka setiap tanggal 22 setiap bulannya di mana pelanggan yang membawa mug / tumbler sendiri cukup membayar 1/2 harga normal untuk setiap minuman yang mereka pesan.

Komunikasi marketing yang ingin disampaikan adalah Starbucks Indonesia peduli terhadap kelestarian lingkungan dan ingin para fans-nya turut mengambil bagian dari kegiatan hijau tersebut sehingga penggunaan gelas berbahan dasar kertas yang biasa dipakai dapat dikurangi sehingga jumlah pohon yang harus ditebang untuk itu pun semakin berkurang.

Pada tanggal 23 Januari 2010, Starbucks Indonesia kembali melaunching kampanye social media mereka. Kali ini mereka yang menuliskan status Facebook atau tweet "Goes to Starbucks" dan menunjukannya ke barista maka berhak mengikuti program buy 1 get 1 free pada tanggal 25 dan 26 Januari 2010 di seluruh outlet Indonesia.

Strategi social media yang digunakan oleh Starbucks ini lebih tepat untuk diterapkan pada bisnis internet yang memiliki profit margin cukup tinggi. Tanpa profit margin yang cukup tinggi tentu anda tidak dapat menjual produk anda setengah harga atau memberikan buy 1 get 1 free tentunya.

Saturday, January 16, 2010

Peran Social Media Untuk Bisnis Internet



Istilah “Social Media” pertama kali digunakan setelah LinkedIn membuat aplikasi jejaring sosial pada tahun 2004. Istilah ini mulai banyak digunakan secara luas sejak Juli 2006.

Saturday, January 09, 2010

Hendry Mulyadi Dari Perspektif Bisnis Internet



Hendri Mulyadi (20) alias Eji menerobos masuk ke lapangan Gelora Bung Karno pada detik-detik terakhir pertandingan Tim Nasional Indonesia melawan Oman pada hari Rabu, 6 Januari 2010 dalam rangka penyisihan Piala Asia 2011 di mana Tim Nasional Indonesia sedang dalam posisi ketinggalan 1-2 dari Tim Nasional Oman.

Pertandingan tersebut adalah pertandingan yang akan menentukan lolos tidaknya tim nasional Indonesia ke babak selanjutnya atau tidak. Kekalahan pada pertandingan tersebut akan membuat Indonesia untuk kali pertama sejak 1996 gagal lolos ke Piala Asia.

Dan karena aksi Hendri Mulyadi menerobos masuk lapangan saat pertandingan ini, PSSI terancam didenda US$ 10,000 oleh AFC, Konfederasi SepakBola Asia. Sebelum kejadian ini, PSSI juga telah didenda sebesar US$ 10,000 karena adanya bunyi petasan di dalam stadion pada saat pertandingan Indonesia melawan Kuwait.

Ada 2 hal yang dapat dicermati dari kejadian ini dari perspektif bisnis internet :

1) Berani

Di tengah ribuan kalau bukan puluhribuan pendukung Tim Nasional Indonesia yang memenuhi stadion, hanya seorang Hendri Mulyadi, yang menurut kesaksian ibunya adalah seorang yang pendiam dan menangis bila dimarahi itu, lantas berani turun masuk ke tengah lapangan untuk mengekspresikan kekesalannya itu. Keberanian tanpa mengetahui konsekuensi adalah bodoh. Hendri Mulyadi tahu konsekuensi dari tindakannya ini adalah hukuman bagi dirinya.

Sosiolog David McClelland berpendapat,”Suatu negara bisa menjadi makmur bila ada entrepreneur (pengusaha) sedikitnya 2% dari jumlah penduduknya”. Sedangkan Indonesia hanya 0,18% dari jumlah penduduk atau 400.000-an orang saja yang menjadi pengusaha.

Indonesia butuh lebih banyak orang yang berani menjadi pengusaha. Berapa banyak dari orang Indonesia yang mengurungkan niatnya menjadi pengusaha hanya karena takut kepada resiko-resiko kegagalan yang mungkin terjadi? Mengerti konsekuensi, mampu menerimanya dan tetap melakukan adalah keberanian yang sejati.

2) Kreatif

Aksi Hendry Mulyadi dengan turun ke lapangan saat pertandingan masih berlangsung, menggiring bola dari tengah lapangan menuju ke jantung pertahanan Tim Nasional Oman dan menembak langsung ke arah gawang yang masih dijaga oleh kiper Oman meski gagal adalah suatu hal baru dalam pengekspresian kekecewaan pendukung Tim Nasional Indonesia mengingat selama ini ekspresi kekecewaan para pendukung sepak bola Indonesia hanya berupa aksi-aksi anarki seperti memukuli wasit, melempar botol ke tengah lapangan, membakar kursi stadion, dll.

Di tengah persaingan bisnis internet yang semakin ketat, kreativitas adalah sumber daya yang sangat berharga untuk memenangkannya. Sedari kecil banyak dari kita dibiasakan untuk hanya menerima pelajaran-pelajaran baik itu secara formal dari guru di sekolah maupun secara nonformal dari orang tua di rumah, jarang sekali kita diberi kesempatan untuk berpikir atau bertindak kreatif. Justru karena itu di saat kita memasuki dunia bisnis saat ini kemampuan untuk berpikir kreatif seringkali menjadi kunci untuk memenangkan persaingan.

Tahukah anda Yoris Sebastian, seorang yang pernah menjadi General Manager HardRock Cafe termuda di Asia yang juga dikenal sangat kreatif dengan program-programnya, tidak menyelesaikan kuliahnya? Tahukah anda Rhenald Khasali, seorang ketua Magister Management UI, ketika kuliah dahulu hanya memiliki IP 2.49? Kreativitas tidak membutuhkan pendidikan formal yang tinggi untuk mencapainya namun memerlukan sumber informasi berkualitas dan dalam kadar yang cukup untuk diolah menjadi kreativitas.

Saturday, January 02, 2010

Bisnis Internet 2010 = Gratis ?


Sejak siaran televisi pertama di Indonesia pada Asian Games tahun 1962, bangsa Indonesia telah menikmati suatu hal yang gratis bernama siaran televisi. Semenjak munculnya televisi swasta pertama di tahun 1990-an yang kemudian semakin bertambah banyak pada tahun-tahun berikutnya, bangsa Indonesia memiliki lebih banyak pilihan tayangan televisi gratis mulai dari yang merusak moral hingga yang sangat bermutu.

Sebuah buku berjudul “Free : The Future of Radical Price” setebal 288 halaman karangan Chris Anderson yang terbit pada 7 Juli 2009 lalu menunjukan sedikitnya ada 6 model bisnis yang mampu mengratiskan produknya. Tidak ada yang baru dalam 6 model bisnis ini, semua ditulis berdasarkan model bisnis yang telah ada dan terbukti sukses dalam menggratiskan produk namun tetap mampu meraih profit sejauh ini.



Jika anda adalah seorang entrepreneur pemula atau seorang entrepreneur telah sukses menjalankan suatu bisnis namun ingin memulai bisnis baru, tidak ada salahnya anda mempertimbangkan ke-6 model bisnis “gratis” ini :

1. Ad-Supported (Dukungan iklan)
Model bisnis “gratis” yang satu ini adalah model bisnis gratis yang paling sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari televisi yang kita tonton, radio yang kita dengar, situs berita yang kita baca hingga Facebook dan Yahoo Messenger yang kita gunakan di hampir 24 jam sehari dan 7 hari seminggu.

Sumber pendapatan : iklan.

2. Freemium
Model bisnis “gratis” ini memilki 2 jenis produk : Produk Gratis dan Produk Premium. Model bisnis Freemium ini mudah kita temukan di dunia maya. Sebagai contoh : Kita dapat mengunduh file dari Rapidshare dengan gratis namun dengan membayar keangotaan premium, kita mendapatkan keistimewaan lebih yaitu dengan dihilangkannya waktu tunggu dan kemampuan untuk mengunduhnya menggunakan download manager sehingga bila sewaktu-waktu koneksi internet terputus, kita dapat melanjutkan unduhan di waktu yang akan datang tanpa harus mengulangi dari awal.

Sumber pendapatan : Profit dari hasil pembelian produk premium yang dilakukan sebagian konsumen mampu untuk menggratiskan produk dasar untuk konsumen lainnya.

3. Cross-Subsidy ( Subsidi Silang)
Model bisnis “gratis” ini menggratiskan sebuah produk yang diharapkan untuk menarik konsumen untuk datang dan kemudian menjual produk utamanya. Contoh yang banyak terlihat dengan mudah adalah kafe atau restoran menggratiskan pelanggannya untuk mengakses internet melalui WiFi setelah pelanggannya memesan makanan atau minuman. Contoh lain ialah bagaimana kartu kredit menggratiskan iuran tahunan pertama namun mewajibkan merchant membayar 2-3% dari setiap nilai transaksi yang dilakukan pemegang kartu kredit di mana seringkali (kalau bukan selalu), merchant membebankan biaya 2-3% nilai transaksi tersebut kembali kepada si pemegang kartu kredit.

Sumber pendapatan : Profit hasil penjualan suatu produk berbayar mampu melebihi biaya yang dikeluarkan untuk memberikan produk gratis kepada konsumen yang sama.

4. Digital Economics
Model bisnis “gratis” ini lahir dari turunnya harga produk-produk digital akibat kompetisi hingga mendekati nol dalam proses produksi dan distribusinya. Masih ingat kisah blog Kambing Jantan-nya Raditya Dika? Blognya yang [tadinya] dapat diakses gratis oleh semua orang itu lalu dibukukan dan kemudian hari difilmkan. Hal yang kurang lebih mirip terjadi oleh seorang teman yang adalah Certified Sport Nutritionist di mana dia rajin menulis tentang dunia fitness dalam blog-nya yang di kemudian hari ditawari untuk dijadikan buku dan sering diundang untuk menjadi pembicara dalam beberapa seminar tentang dunia fitness.

Sumber pendapatan : Profit dari produk lain yang berbayar yang tercipta hasil dari pengakuan kualitas produk gratis sebelumnya oleh orang banyak.

5. Marketing
Model bisnis “gratis” ini lebih untuk kepada pembangunan merk. Contoh : Cisco System, Inc. yang adalah vendor produk jaringan terbesar di dunia membuat Cisco myPlanNet, sebuah game yang memiliki alur cerita kita berperan sebagai pemilik sebuah perusahaan telekomunikasi pada awal tahun 1990 di mana dial-up menjadi satu-satunya cara bagi konsumen untuk mengakses internet dan membesarkannya hingga jaman broadband. Game ini gratis untuk diunduh dan gratis untuk dimainkan, sama sekali tidak ada biaya tersembunyi. Setelah menamatkannya, pemain game dapat memajang nilai mereka di web Cisco dan membandingkannya dengan pemain-pemain dari belahan dunia lainnya.

Sumber pendapatan : Profit dari penjualan produk berbayar yang terjual karena hasil pembangunan reputasi dan persepsi merk produk berbayar tersebut yang dilakukan oleh produk gratis.

6. Gift Economy
Model “gratis” ini benar-benar gratis : Tidak ada iklan, tidak ada subsidi silang, tidak ada penawaran produk premium, tidak ada pembangunan merk untuk menjual produk berbayar lain, kontributor tulisan pun memiliki semangat untuk berbagi tanpa dibayar sehingga diundang menjadi pembicara seminar sekalipun mereka tidak meminta bayaran. Contoh : Wikipedia, Ensiklopedia online terbesar di planet tempat kita hidup saat ini.

Sumber pendapatan : Donasi.