Saturday, January 02, 2010

Bisnis Internet 2010 = Gratis ?


Sejak siaran televisi pertama di Indonesia pada Asian Games tahun 1962, bangsa Indonesia telah menikmati suatu hal yang gratis bernama siaran televisi. Semenjak munculnya televisi swasta pertama di tahun 1990-an yang kemudian semakin bertambah banyak pada tahun-tahun berikutnya, bangsa Indonesia memiliki lebih banyak pilihan tayangan televisi gratis mulai dari yang merusak moral hingga yang sangat bermutu.

Sebuah buku berjudul “Free : The Future of Radical Price” setebal 288 halaman karangan Chris Anderson yang terbit pada 7 Juli 2009 lalu menunjukan sedikitnya ada 6 model bisnis yang mampu mengratiskan produknya. Tidak ada yang baru dalam 6 model bisnis ini, semua ditulis berdasarkan model bisnis yang telah ada dan terbukti sukses dalam menggratiskan produk namun tetap mampu meraih profit sejauh ini.



Jika anda adalah seorang entrepreneur pemula atau seorang entrepreneur telah sukses menjalankan suatu bisnis namun ingin memulai bisnis baru, tidak ada salahnya anda mempertimbangkan ke-6 model bisnis “gratis” ini :

1. Ad-Supported (Dukungan iklan)
Model bisnis “gratis” yang satu ini adalah model bisnis gratis yang paling sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari televisi yang kita tonton, radio yang kita dengar, situs berita yang kita baca hingga Facebook dan Yahoo Messenger yang kita gunakan di hampir 24 jam sehari dan 7 hari seminggu.

Sumber pendapatan : iklan.

2. Freemium
Model bisnis “gratis” ini memilki 2 jenis produk : Produk Gratis dan Produk Premium. Model bisnis Freemium ini mudah kita temukan di dunia maya. Sebagai contoh : Kita dapat mengunduh file dari Rapidshare dengan gratis namun dengan membayar keangotaan premium, kita mendapatkan keistimewaan lebih yaitu dengan dihilangkannya waktu tunggu dan kemampuan untuk mengunduhnya menggunakan download manager sehingga bila sewaktu-waktu koneksi internet terputus, kita dapat melanjutkan unduhan di waktu yang akan datang tanpa harus mengulangi dari awal.

Sumber pendapatan : Profit dari hasil pembelian produk premium yang dilakukan sebagian konsumen mampu untuk menggratiskan produk dasar untuk konsumen lainnya.

3. Cross-Subsidy ( Subsidi Silang)
Model bisnis “gratis” ini menggratiskan sebuah produk yang diharapkan untuk menarik konsumen untuk datang dan kemudian menjual produk utamanya. Contoh yang banyak terlihat dengan mudah adalah kafe atau restoran menggratiskan pelanggannya untuk mengakses internet melalui WiFi setelah pelanggannya memesan makanan atau minuman. Contoh lain ialah bagaimana kartu kredit menggratiskan iuran tahunan pertama namun mewajibkan merchant membayar 2-3% dari setiap nilai transaksi yang dilakukan pemegang kartu kredit di mana seringkali (kalau bukan selalu), merchant membebankan biaya 2-3% nilai transaksi tersebut kembali kepada si pemegang kartu kredit.

Sumber pendapatan : Profit hasil penjualan suatu produk berbayar mampu melebihi biaya yang dikeluarkan untuk memberikan produk gratis kepada konsumen yang sama.

4. Digital Economics
Model bisnis “gratis” ini lahir dari turunnya harga produk-produk digital akibat kompetisi hingga mendekati nol dalam proses produksi dan distribusinya. Masih ingat kisah blog Kambing Jantan-nya Raditya Dika? Blognya yang [tadinya] dapat diakses gratis oleh semua orang itu lalu dibukukan dan kemudian hari difilmkan. Hal yang kurang lebih mirip terjadi oleh seorang teman yang adalah Certified Sport Nutritionist di mana dia rajin menulis tentang dunia fitness dalam blog-nya yang di kemudian hari ditawari untuk dijadikan buku dan sering diundang untuk menjadi pembicara dalam beberapa seminar tentang dunia fitness.

Sumber pendapatan : Profit dari produk lain yang berbayar yang tercipta hasil dari pengakuan kualitas produk gratis sebelumnya oleh orang banyak.

5. Marketing
Model bisnis “gratis” ini lebih untuk kepada pembangunan merk. Contoh : Cisco System, Inc. yang adalah vendor produk jaringan terbesar di dunia membuat Cisco myPlanNet, sebuah game yang memiliki alur cerita kita berperan sebagai pemilik sebuah perusahaan telekomunikasi pada awal tahun 1990 di mana dial-up menjadi satu-satunya cara bagi konsumen untuk mengakses internet dan membesarkannya hingga jaman broadband. Game ini gratis untuk diunduh dan gratis untuk dimainkan, sama sekali tidak ada biaya tersembunyi. Setelah menamatkannya, pemain game dapat memajang nilai mereka di web Cisco dan membandingkannya dengan pemain-pemain dari belahan dunia lainnya.

Sumber pendapatan : Profit dari penjualan produk berbayar yang terjual karena hasil pembangunan reputasi dan persepsi merk produk berbayar tersebut yang dilakukan oleh produk gratis.

6. Gift Economy
Model “gratis” ini benar-benar gratis : Tidak ada iklan, tidak ada subsidi silang, tidak ada penawaran produk premium, tidak ada pembangunan merk untuk menjual produk berbayar lain, kontributor tulisan pun memiliki semangat untuk berbagi tanpa dibayar sehingga diundang menjadi pembicara seminar sekalipun mereka tidak meminta bayaran. Contoh : Wikipedia, Ensiklopedia online terbesar di planet tempat kita hidup saat ini.

Sumber pendapatan : Donasi.

No comments:

Post a Comment