Saturday, January 09, 2010

Hendry Mulyadi Dari Perspektif Bisnis Internet



Hendri Mulyadi (20) alias Eji menerobos masuk ke lapangan Gelora Bung Karno pada detik-detik terakhir pertandingan Tim Nasional Indonesia melawan Oman pada hari Rabu, 6 Januari 2010 dalam rangka penyisihan Piala Asia 2011 di mana Tim Nasional Indonesia sedang dalam posisi ketinggalan 1-2 dari Tim Nasional Oman.

Pertandingan tersebut adalah pertandingan yang akan menentukan lolos tidaknya tim nasional Indonesia ke babak selanjutnya atau tidak. Kekalahan pada pertandingan tersebut akan membuat Indonesia untuk kali pertama sejak 1996 gagal lolos ke Piala Asia.

Dan karena aksi Hendri Mulyadi menerobos masuk lapangan saat pertandingan ini, PSSI terancam didenda US$ 10,000 oleh AFC, Konfederasi SepakBola Asia. Sebelum kejadian ini, PSSI juga telah didenda sebesar US$ 10,000 karena adanya bunyi petasan di dalam stadion pada saat pertandingan Indonesia melawan Kuwait.

Ada 2 hal yang dapat dicermati dari kejadian ini dari perspektif bisnis internet :

1) Berani

Di tengah ribuan kalau bukan puluhribuan pendukung Tim Nasional Indonesia yang memenuhi stadion, hanya seorang Hendri Mulyadi, yang menurut kesaksian ibunya adalah seorang yang pendiam dan menangis bila dimarahi itu, lantas berani turun masuk ke tengah lapangan untuk mengekspresikan kekesalannya itu. Keberanian tanpa mengetahui konsekuensi adalah bodoh. Hendri Mulyadi tahu konsekuensi dari tindakannya ini adalah hukuman bagi dirinya.

Sosiolog David McClelland berpendapat,”Suatu negara bisa menjadi makmur bila ada entrepreneur (pengusaha) sedikitnya 2% dari jumlah penduduknya”. Sedangkan Indonesia hanya 0,18% dari jumlah penduduk atau 400.000-an orang saja yang menjadi pengusaha.

Indonesia butuh lebih banyak orang yang berani menjadi pengusaha. Berapa banyak dari orang Indonesia yang mengurungkan niatnya menjadi pengusaha hanya karena takut kepada resiko-resiko kegagalan yang mungkin terjadi? Mengerti konsekuensi, mampu menerimanya dan tetap melakukan adalah keberanian yang sejati.

2) Kreatif

Aksi Hendry Mulyadi dengan turun ke lapangan saat pertandingan masih berlangsung, menggiring bola dari tengah lapangan menuju ke jantung pertahanan Tim Nasional Oman dan menembak langsung ke arah gawang yang masih dijaga oleh kiper Oman meski gagal adalah suatu hal baru dalam pengekspresian kekecewaan pendukung Tim Nasional Indonesia mengingat selama ini ekspresi kekecewaan para pendukung sepak bola Indonesia hanya berupa aksi-aksi anarki seperti memukuli wasit, melempar botol ke tengah lapangan, membakar kursi stadion, dll.

Di tengah persaingan bisnis internet yang semakin ketat, kreativitas adalah sumber daya yang sangat berharga untuk memenangkannya. Sedari kecil banyak dari kita dibiasakan untuk hanya menerima pelajaran-pelajaran baik itu secara formal dari guru di sekolah maupun secara nonformal dari orang tua di rumah, jarang sekali kita diberi kesempatan untuk berpikir atau bertindak kreatif. Justru karena itu di saat kita memasuki dunia bisnis saat ini kemampuan untuk berpikir kreatif seringkali menjadi kunci untuk memenangkan persaingan.

Tahukah anda Yoris Sebastian, seorang yang pernah menjadi General Manager HardRock Cafe termuda di Asia yang juga dikenal sangat kreatif dengan program-programnya, tidak menyelesaikan kuliahnya? Tahukah anda Rhenald Khasali, seorang ketua Magister Management UI, ketika kuliah dahulu hanya memiliki IP 2.49? Kreativitas tidak membutuhkan pendidikan formal yang tinggi untuk mencapainya namun memerlukan sumber informasi berkualitas dan dalam kadar yang cukup untuk diolah menjadi kreativitas.

No comments:

Post a Comment